Penyakit merpati serta Gejala merpati yang terserang goham
Salah satu penyakit yang umum menyerang burung merpati adalah kanker trichomoniasis (trichomoniasis cancer) atau lebih dikenal dengan istilah goham.
Gejala klinis merpati yang terserang goham
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa Tricomonas gallinae atau Tricomonas columbae yang mudah dan cepat berkembang biak dalam cairan
Gejala yang terjadi pada burung merpati ketika terinfeksi
adalah sulit menelan, mengeluarkan air liur berlebihan, serta mengalami radang pada kelenjar lendir (mukosa).
Sehingga pada bagian dalam rongga mulutnya terdapat luka dan berwarna kekuningan, serta dapat membesar dan berbentuk benjolan berwarna putih atau kuning terang.
Luka inilah yang menyebabkan peradangan mukosa dan borok, yang akan menyebar hingga ke batang tenggorokan, saluran pencernaan dan tembolok, akibatnya merpati akan merasakan sakit yang luar biasa saat menelan pakan dan membuat burung tidak ingin makan serta tubuhnya menjadi kurus dan sering sesak nafas.
Penularan goham
1. Air Liur
Penularan goham bisa trjadi pada air liur merpati. Ini terjadi ketika terjadi proses ‘loloh’ yaitu seperti berciuman. Proses ini terjadi pada saat induk memberi makan kepada anaknya, maka jika induk atau anak terkena penyakit goham maka kemungkinan besar akan tertular penyakit itu. Ini juga bisa terjadi saat merpati sedang bercumbu maka jika melihat salah satu merpati terkena goham langkah pertama yang dilakukan adalah mengisolasi burung tersebut.
2. Air Minum
Saat terkena goham maka merpati akan sering minum dan tidak menutup kemungkinan protozoa penyebab penyakit goham akan ikut terbawa dalam air sehingga bisa menjadi media penularan.
3. Tempat Pakan
Sama sepertihalnya pada air minum maka pada saat makan (jika makan bersama) juga bisa menyebabkan tertularnya penyakit.
4. Kontak Langsung
Kontak langsung pada merpati juga merupakan salah satu media penularan.
Cara Pengobatan penyakit goham :
1. Isolasi
Jika terlihat salah satu dari merpati kita terkena goham maka segera isolasi merpati yang terkena goham. Karena penyebab goha diatas tidak mungkin dihindari jadi satu-satunya cara adalah mengisolasi merpati yang terkena goham.
2. Beri obat
Pengobatan goham bisa menggunakan anti biotik Metronidazole, Carnidazole, Ronidazole atau Dimetridazola. Metronidazole terbukti efektif mengatasi goham dan harganya pun relatif murah dan bisa didapat di apotik. Dosis yang dianjurkan adalah 50 mg/hari. Gunakan sekitar 75-100 mg. Jadi kalau kita pake Metronidazole 500 mg, maka 1 tablet bisa dibagi 4-6. Pengalaman saya belum lama ini diberi 1/6 tablet dan hanya dalam 2 hari goham sudah bersih. Meskipun goham sudah bersih, tetapi pemberian anti biotik dianjurkan 5-7 hari agar betul2 tuntas dan menghindari bakteri kebal.
Bisa juga dengan memberi antibiotik alami seperti kunyit dan jahe merah. Parut atau blender sampai halus dan ambil airnya untuk di spet pada merpati. Lakukan setiap hari 1 hari 2 kali sampai sembuh, karena ini herbal maka tidak ada efek samping yang berbahaya pada merpati asalkan tidak berlebihan.
3. Perawatan yang baik
Setelah di beri obat perhatikan juga perawatan saat diisolasi berikan pakan yang cukup vitamin dan grit. Jemur merpati pada pagi hari agar fisik menjadi sehat dan segar.
Pencegahan Penyakit Goham :
Cara terbaik dalam menghadapi penyakit ini adalah dengan mencegahnya diantaranya adalah :
1. Gunakan tempat minum berbeda
Saat burung dibawa ke lapak untuk dimainkan maka lebih baik pisahkan kandang dan air minu selama latihan karena kita tidak tahu burung teman terkena goha atau tidak.
2. Isolasi Burung baru
Kalau kita membawa burung dari luar kota atau dari tempat lain ada baiknya diberi obat anti goham 1/2 dosis (3 hari).
Untuk burung yang stress karena perjalanan jauh atau terlalu lelah, cukup diberi obat 1 kali saja. Lalu lihat apakah ada gejala terkena goham atau tidak. Ini juga berfungsi sebagai pencegahan penyakit lainnya.
Burung-burung induk dalam penangkaran pun perlu diselamatkan dari ancaman goham.
Pasalnya, apabila yang terserang burung induk dan katakanlah sembuh, maka saat meloloh anaknya sangat dimungkinkan terjadi penularan parasit kepada anaknya. Sebab,burung yang sembuh bersifat carrier atau masih membawa parasit Trichomonas gallinae.
Untuk pencegahan bagi yang belum pernah mengalami kasus ini, maka menjaga kebersihan kandang dan aksesoris di dalam kandang merupakan tindakan terbaik dan dianjurkan.
Usahakan setiap hari, atau minimal 2 hari sekali, membersihkan kandang beserta tempat pakan dan tempat air minum.
Orang lain juga sering membacanya;